Jalan Mulia Berfaktor Delapan
APAKAH JALAN MULIA BERFAKTOR DELAPAN ITU?
Jalan Mulia Berfaktor Delapan (Kebenaran Mulia Keempat) adalah suatu rumus yang sistematik dan lengkap untuk lepas dari ketidakpuasan dan mencapai Kebahagiaan Sejati. Jalan ini berisi segala sesuatu yang diperlukan untuk kehidupan yang mulia, kejernihan pemahaman, dan pencapaian kebijaksanaan, yang menghindari ekstrem pemanjaan diri maupun penyiksaan diri. Kedelapan faktor Jalan Mulia Berfaktor Delapan dapat dibagi dalam tiga aspek sebagai berikut:
Disiplin Moral (Sila):
- Perkataan Benar
- Perbuatan Benar
- Penghidupan Benar
Pengembangan Batin (Samadhi):
- Pengupayaan Benar
- Penyadaran Benar
- Pemusatan Benar
Kebijaksanaan (Panna):
- Pandangan Benar
- Perniatan Benar
PERKATAAN BENAR
Kita seharusnya berusaha memperhatikan dan menghargai sifat-sifat baik dan pencapaian orang lain alih-alih melepaskan kemarahan atau rasa frustrasi kita kepada mereka. Kita dapat saling memberikan dukungan moral, penghiburan kala duka, dan berbagi Dhamma. Perkataan adalah alat ampuh untuk mempengaruhi orang lain. Ketika ucapan digunakan dengan bijaksana, banyak yang akan mendapat manfaat. Perkataan Benar adalah menghindari:
- Berbohong.
- Memfitnah.
- Berkata kasar.
- Obrolan tak bermanfaat.
Kita seyogianya
- Memberikan pujian dengan tepat.
- Mengkritik hanya yang bersifat membangun.
- Menyebarkan kebenaran.
- Menyampaikan ucapan yang menyembuhkan.
- Bisa tetap diam bila diperlukan.
PERBUATAN BENAR
Latihan Perbuatan Benar meliputi menghargai kehidupan, kepemilikan, dan hubungan pribadi pihak lain. Latihan ini membantu mengembangkan watak kendali diri dan berperhatian terhadap hak-hak makhluk lain. Perbuatan Benar adalah menghindari:
- Membunuh
- Mengambil yang tidak diberikan
- Melakukan perbuatan asusila
Perbuatan Benar termasuk juga tindakan jasmani yang membawa manfaat bagi pihak lain. Ini termasuk menolong dan menyelamatkan makhluk lain dari bahaya atau penderitaan.
PENGHIDUPAN BENAR
Penghidupan Benar berarti berpencaharian dengan tidak merugikan makhluk lain. Dalam memilih pekerjaan, kita seharusnya menghargai kehidupan dan kesejahteraan semua makhluk.
Ada lima jenis mata pencaharian yang Buddha anggap sebagai cara-cara yang tidak menghargai kehidupan. Kelimanya seharusnya dihindari karena menyebabkan penderitaan dan kesengsaraan pihak lain, ataupun menciptakan perpecahan dalam masyarakat. Mata pencaharian yang seharusnya dihindari adalah:
- Berdagang senjata
- Berdagang hewan untuk disembelih
- Berdagang budak dan pelacuran
- Berdagang minuman keras
- Berdagang racun
PENGUPAYAAN BENAR
Upaya diperlukan untuk menanam kebajikan atau mengembangkan batin kita, karena kita sering lalai atau tergiur untuk mengambil jalan keluar yang gampang. Buddha mengajarkan bahwa pencapaian Kebahagiaan Sejati dan Pencerahan tergantung pada upaya kita sendiri. Upaya adalah akar dari segala pencapaian. Jadi, tak peduli betapa agung pencapaian Buddha, atau betapa hebatnya ajaran Buddha, kita harus menjalani ajaran tersebut secara nyata untuk mencapai hasil yang diharapkan. Ada empat jenis Pengupayaan Benar yang perlu dijalani:
- Upaya untuk mencegah munculnya pikiran buruk (ketamakan, kebencian, dan kegelapan batin).
- Upaya untuk melepaskan pikiran buruk yang telah muncul.
- Upaya untuk mengembangkan pikiran baik (kedermawanan, cinta kasih, dan kebijaksanaan).
- Upaya untuk memelihara pikiran baik yang telah muncul (sekalipun ketika tidak diperhatikan oleh orang lain).
PENYADARAN BENAR
Penyadaran murni (sati) adalah faktor penting dalam kehidupan sehari-hari kita. Ini adalah faktor batin yang membuat kita mampu mengingat serta menjaga kesadaran dan perhatian kita pada apa yang bermanfaat dalam hal pikiran, perkataan, dan perbuatan. Sebagai contoh, ketika kita bangun pada pagi hari, kita bisa bertekad, "Hari ini sebisa mungkin aku akan berusaha untuk tidak merugikan makhluk lain dan akan membantu mereka." Penyadaran murni akan membantu mempertahankan pemikiran tersebut dalam pikiran kita sepanjang hari, dan menyadarkan kita apakah perbuatan sehari-hari kita sesuai dengan niat tadi. Pikiran harus selalu sadar akan apa yang terjadi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Melatih Penyadaran Benar diperlukan untuk mencapai kebijaksanaan dan Pencerahan. Pikiran harus terkendalikan dan terlindungi dari kekacauan. Ketamakan dan kemarahan harus dihindari dengan sadar. Penyadaran diberikan pada pikiran karena melalui pikiran segala sesuatu dicerna, ditafsir, dan dipahami. Untuk mencapai Kebahagiaan Sejati, pikiran yang tidak disiplin pertama-tama harus dikendalikan. Menaklukkan pikiran berarti menaklukkan dunia.
PEMUSATAN BENAR
Meditasi adalah proses bertahap untuk melatih pikiran agar terpusat pada suatu obyek tunggal, dan tak tergoyahkan pada obyek tersebut. Obyek konsentrasi bisa berupa hal materi seperti bunga atau non-materi seperti cinta kasih. Bahkan jika kita berlatih meditasi selama lima belas menit setiap hari, kita akan mulai merasakan manfaatnya. Latihan meditasi yang teratur akan membantu kita untuk mengembangkan pikiran yang tenang dan terpusat, serta menyiapkan kita untuk pada akhirnya mencapai kebijaksanaan dan Pencerahan.
PANDANGAN BENAR
Pandangan Benar atau Pemahaman Benar adalah melihat segala sesuatu sebagaimana adanya, bukannya sebagaimana tampaknya. Untuk melihat segala sesuatu sebagaimana adanya, kita harus mengamati diri kita sendiri dan sekitar dengan cermat, menyelidiki arti sebenarnya dari yang diamati. Pandangan Benar adalah pengetahuan sejati akan segala sesuatu yang direalisasikan oleh diri sendiri melalui praktik.
Sikap menyelidik dan menelaah penting untuk mencapai Pandangan Benar. Buddha mengajarkan kita untuk tidak percaya begitu saja pada desas-desus, tradisi, atau kewenangan sebagai Kebenaran, melainkan untuk menimbang Kebenaran dengan pengalaman kita sendiri yang obyektif dan adil. Buddha mengajarkan, seperti halnya orang bijaksana yang tidak menerima begitu saja bahwa setiap logam yang berkilau keemasan adalah emas, tetapi mengujinya terlebih dahulu. Dengan demikian, kita semestinya tidak menerima begitu saja apa yang didengar tanpa mengujinya dengan pengalaman kita sendiri.
Meskipun demikian, dalam mencari Kebenaran, kita bisa saja menilik ajaran Buddha sebagai acuan bantu. Ini adalah langkah pertama menuju pengembangan Pandangan Benar. Kita seyogianya mendengar dan mempelajari ajaran Buddha dan penjelasan guru-guru yang berkualitas. Akan tetapi, mendengarkan ajaran Buddha saja tidaklah cukup, kita juga harus memperhatikan dan sungguh-sungguh mencoba untuk menjalaninya.
Buddha berkata bahwa mengembangkan Pandangan Benar adalah seperti orang buta yang matanya tercelikkan, seluruh sikapnya terhadap hal-hal yang semula disukai atau tidak disukai akan berubah karena dia telah mampu melihat semuanya dengan tepat.
PERNIATAN BENAR
Niat atau pemikiran akan mempengaruhi perkataan dan perbuatan kita. Jika kita berkata atau bertindak berdasarkan pemikiran yang tamak atau penuh amarah, maka kita akan berkata atau bertindak dengan salah, akibatnya kita akan menderita. Sangatlah penting untuk memurnikan pikiran, jika kita betul-betul berniat memperbaiki tingkah laku kita. Kehendak Benar mengetahui bagaimana menggunakan pengetahuan yang kita miliki untuk kebaikan diri kita sendiri dan semua makhluk.
Perniatan Benar berarti menghindari nafsu keinginan dan niat buruk, dan membangkitkan pikiran tentang melepaskan kemelekatan, mengembangkan cinta kasih dan welas asih. Nafsu keinginan harus dihindari karena tidak akan pernah terpuaskan dan mengarahkan pada tindakan yang keliru. Pikiran yang tidak melekat akan menyingkirkan nafsu keinginan, sementara pikiran cinta kasih dan welas asih akan mengenyahkan niat buruk.
sumber;
Tidak ada komentar:
Posting Komentar