Rabu, 03 Oktober 2012


Pengikut Buddha Sejati


Apa yang membuat seseorang disebut pengikut Buddha? Apa yang membedakan pengikut Buddha dan yang bukan? Menjadi pengikut Buddha berarti berbeda dengan yang lain; tetapi apa maksud sebenarnya ini?

SEKADAR MELAKUKAN RITUAL

Apakah orang yang hanya ambil bagian dalam berbagai ritual dan upacara Buddhis serta mengunjungi vihara untuk memberi persembahan adalah pengikut Buddha sejati?
Kegiatan-kegiatan sedemikian itu bisa bernilai jika dilakukan dengan semangat yang benar karena kegiatan tersebut dapat membangkitkan dan menyokong tekad dalam mengikuti jalan Buddha. Namun, apa yang lebih penting adalah memurnikan pikiran. Upacara dan ritual bisa membawa dampak yang berlawanan jika formalitas belaka dijadikan sebagai tujuan akhir.

SEKADAR MENGHARAPKAN JASA

Apakah orang yang hanya mengumpulkan jasa kebajikan demi mengalami masa depan yang menyenangkan adalah pengikut Buddha sejati?
Materialisme spiritual sama-sama buruknya dengan materialisme murni-keduanya merupakan bentuk-bentuk kemelekatan dan keakuan. Kebaikan seharusnya hanya dilakukan semata-mata karena itu adalah kebaikan; kita seyogianya tidak melekat pada berbagai keuntungan sebagai akibat melakukan kebaikan.

SEKADAR MENJADI BERMORAL

Apakah orang yang hanya mempraktikkan moralitas adalah pengikut Buddha sejati?
Ada satu kesalahpengertian umum bahwa kita harus menyempurnakan moralitas terlebih dahulu sebelum bisa melaju di jalan spiritual-khususnya sebelum kita bermeditasi. Moralitas secara alamiah menjadi semakin dalam dengan meditasi karena moralitas melemahkan perasaan ego. Praktik moralitas yang tanpa realisasi Kebijaksanaan, tidak akan dapat membawa kita ke Pencerahan. Pencerahan bukanlah suatu tujuan yang muluk-muluk jika kita hidup saat ini, dari momen ke momen, dengan perhatian murni.

SEKADAR IMAN MEMBUTA

Apakah orang yang membedakan agamanya sendiri dari agama-agama lain, menentang ajaran-ajaran mereka dan percaya bahwa pasti tidak ada kebenaran dalam ajaran mereka adalah pengikut Buddha sejati?
Semua agama memiliki unsur-unsur kebenaran tertentu di dalamnya. Selalu ada sesuatu yang dapat kita pelajari dari mereka meskipun pengikut Buddha yakin bahwa Buddha telah mengajarkan kepada kita semua hal yang kita perlukan untuk mempraktikkan jalan menuju Pencerahan dan Kebahagiaan Sejati.

SEKADAR YAKIN TERHADAP BUDDHA

Apakah orang yang hanya percaya bahwa hanya dengan memiliki keyakinan kepada Buddha saja akan selamat adalah pengikut Buddha sejati?
Itu adalah pikiran penuh harap yang menggantungkan diri kepada orang lain alih-alih melakukan usaha sendiri untuk mempraktikkan jalan menuju Pencerahan yang membawa kebahagiaan. Jika kita dengan tulus melakukan usaha untuk berlatih, berbagai keadaan dalam kehidupan kita akan meningkat secara alami. Kita harus merealisasi Kebenaran untuk diri kita sendiri; tidak seorang pun dapat melakukannya untuk kita. Buddha menyadari bahwa semua makhluk memiliki sifat (hakikat) Buddha yang sama. Karena kita pada hakikatnya memiliki sifat yang sama seperti Buddha, kita pun dapat merealisasi sifat ini dengan jalan yang ditempuh-Nya.

SIAPAKAH PENGIKUT BUDDHA SEJATI?

Seorang pengikut Buddha sejati adalah orang yang, pertama, meyakini bahwa Pencerahan Buddha merupakan kebebasan melalui realisasi penuh atas sifat hakiki diri dan segala sesuatu, yang mengakhiri segala derita dan mencapai Kebahagiaan Sejati. Kedua, mencapai pengalaman bagi diri sendiri merupakan tujuan penting dalam kehidupan ini, mengikuti jalan yang telah Buddha tunjukkan kepada kita, datang kepada Tiga Permata untuk berlindung. Seorang pengikut Buddha memiliki keyakinan bahwa pengalaman Buddha bukanlah suatu khayalan, tetapi bahwa pengalaman itu merupakan hal yang paling penting dan bernilai yang dapat dialami oleh siapa saja melalui latihan pemurnian batin yang rajin. Bagian terpenting dari jalan menuju Pencerahan adalah kesadaran meditatif-yang membimbing menuju pengertian tentang diri sendiri dan makhluk-makhluk lain, yang membangkitkan Kebijaksanaan dan Welas Asih yang sempurna.
Nah, apakah Anda seorang pengikut Buddha sejati?
sumber;

Tidak ada komentar:

Posting Komentar