Rabu, 03 Oktober 2012


Ketahuilah!


BUDDHA MASIH HIDUP!

Sebagian orang berpikir bahwa Buddha dilahirkan di India lebih dari 2.500 tahun yang lalu dan wafat 80 tahun kemudian. Buddha "manusia" ini hanyalah penampakan lahiriah dari Dhammakaya Buddha yang kekal adanya. Buddha yang sejati ini muncul di dunia kita dalam bentuk manusia tak berapa lama setelah Ajaran Kebenaran (Dharma) dilupakan oleh manusia.
Bagi mereka yang tidak mengerti, Buddha muncul untuk mati begitu saja. Seandainya saja pembimbing dan guru Anda yang terhormat wafat, bukankah hal ini akan membuat Anda mengandalkan diri Anda sendiri untuk melakukan kebajikan dan berjuang untuk mencapai kebebasan? Inilah tujuan dari "kematian" Buddha.
Bagi mereka yang mengerti, Buddha tidak pernah mati. Buddha adalah Kebenaran dan Kebenaran tidak pernah mati-kelahiran dan kematian tidak berkuasa atas Kebenaran. Bahkan setelah wujud manusia Buddha meninggal dunia, kita masih bisa melihat-Nya. Buddha bersabda, "Dia yang melihat Kebenaran melihat-Ku." (Itivuttaka 91). Lebih lanjut Buddha bersabda, "Ajaran dan Disiplin yang telah Kuberikan akan menjadi Guru kalian." (Mahaparinibbana Sutta 2:154).
Bahkan pada saat ini juga, Buddha yang akan datang sedang menunggu waktu bagi-Nya untuk muncul di dunia kita setelah Ajaran Kebenaran dilupakan orang. Dengan kata lain, selalu ada sesosok Buddha yang akan muncul untuk menolong dunia. Buddha sejati ini akan selalu dalam wujud manusia-Buddha yang abadi dan universal.

BUDDHA DAPAT MENOLONG ANDA!

Buddha mengasihi semua makhluk. Ia bersabda, "Atas dasar Welas Asih, Saya memeriksa seluruh dunia dengan mata-Buddha." (Majjhima Nikaya 1:169). Kapan saja seseorang membutuhkan bantuan atau siap menerima Ajaran Kebenaran, Buddha akan datang kepadanya. Namun, sering kali kita tidak tahu bahwa Buddha-lah yang membantu kita. Buddha bersabda, "Ingatlah, Ananda, ketika Saya sering memasuki suatu kumpulan ratusan orang penting, orang spiritualis, perumah tangga, orang dari agama lain, dan berbagai dewa, sebelum Saya duduk dan berbicara dengan mereka; Saya mengubah diri supaya tampak serupa dengan mereka, dan berbicara seperti mereka. Ketika Saya selesai mengajar mereka, mereka sangat bersukacita. Namun mereka tidak tahu siapakah Saya bahkan setelah Saya berlalu!" (Mahaparinibbana Sutta 1:109).
Kapan saja Anda dalam kesulitan, Anda bisa memandang kepada Buddha untuk mendapatkan pertolongan. Karena Ia bersabda, "Jangan takut, ketika engkau memandang-Ku, Aku akan membebaskanmu, seperti seseorang yang menyelamatkan seekor gajah yang terperosok di dalam lumpur." (Kisah Vakkali, Dhammapada Atthakatha 4:119).

DOA BUDDHIS MANJUR!

Cobalah, doa-doa Buddhis itu manjur! Anda dapat berkomunikasi dengan Buddha secara langsung. Buddha bersabda, "Jika engkau berada di dalam hutan belantara atau di tempat yang sunyi, jika rasa takut dan panik muncul di dalam pikiranmu, segera sebutlah nama-Ku di dalam pikiranmu. Jika engkau berbuat demikian, rasa takut dan panik itu akan teratasi." (Samyutta Nikaya 1:219).
Setiap ajaran Buddha adalah seperti sebuah doa yang dapat digunakan sebagai pengingat spiritual sehari-hari. Misalnya, Buddha memberi tahu kita supaya tidak menyesali masa lalu atau mencemaskan masa yang akan datang-hanya saat inilah yang nyata dan berarti. Ia bersabda, "Jangan memikirkan masa lalu; jangan mengkhawatirkan masa yang akan datang. Apa yang telah lalu biarlah berlalu; masa yang akan datang belumlah terjadi. Gunakanlah Kebijaksanaanmu dan berikanlah perhatian pada saat ini." (Ringkasan Ceramah Bhaddekaratta).

ANDA DAPAT MENYELAMATKAN DIRI ANDA SENDIRI!

Tidak seorang pun dapat menyelamatkan kita, kecuali diri kita sendiri! Ini adalah pesan penting yang diberikan Buddha kepada kita. Buddha bersabda, "Oleh diri sendiri kejahatan dilakukan; oleh diri sendiri seseorang menjadi tidak suci. Hanya oleh diri sendiri kejahatan dihentikan; hanya oleh diri sendiri seseorang menjadi suci. Suci dan tidak suci tergantung pada diri sendiri. Tak seorang pun dapat menyucikan orang lain." (Dhammapada 165).
Lebih lanjut, Buddha mengatakan bahwa kita bisa menjadi majikan bagi diri kita sendiri. "Seseorang adalah majikan bagi dirinya sendiri. Siapa lagi yang dapat menjadi majikannya? Jika seseorang terkendali dengan baik, dia menjadi tuan yang jarang adanya." (Dhammapada 160).
Kita semua ini pada hakikatnya adalah baik, demikian kata Buddha-keserakahan, kebencian, dan kegelapan batin dalam kehidupan kita sehari-hari hanya untuk sementara waktu menyelubungi pikiran kita, "Pikiran kita ini adalah murni, namun terkotori oleh berbagai hal dari luar." (Anguttara Nikaya 1:10).
Dalam ajaran Buddha yang sejati, tidak ada hal-hal seperti dosa, perintah, penghakiman, surga abadi, atau neraka abadi. Hanya ada pikiran murni Buddha untuk kita capai. "Semua makhluk dapat menjadi Buddha." (Ratna-gotra-vibhaga 1).

sumber;

Tidak ada komentar:

Posting Komentar