Senin, 01 Oktober 2012


Kelahiran Berulang



Kelahiran berulang atau tumimbal lahir mengacu pada pikiran kita yang mengambil badan baru setelah kematian. Pikiran kita mengacu pada seluruh pengalaman emosi dan rasio kita yang tak berbentuk. Ketika kita hidup, batin dan badan kita saling terkait, tetapi pada saat kematian, keduanya berpisah. Badan menjadi mayat sedangkan batin terus berlanjut untuk bergabung dengan badan yang lain. Untuk menekankan kesinambungan dari kesadaran yang berubah, kita gunakan kata "arus kesadaran" untuk mengacu pada pikiran kita. Setiap orang mempunyai pikiran atau arus kesadaran masing-masing.

KAPANKAH KELAHIRAN KEMBALI DIMULAI?

Pikiran kita, yang sinambung dari satu kehidupan ke kehidupan selanjutnya, tidaklah berawal-kesinambungan ini tidak terbatas. Setiap momen pikiran kita adalah kelanjutan dari momen sebelumnya. Siapa kita ini, dan apa yang kita pikir dan rasakan, tergantung dari siapa kita kemarin. Pikiran kita sekarang adalah kelanjutan dari pikiran kita sebelumnya. Suatu momen dalam pikiran kita disebabkan oleh momen pikiran sebelumnya. Kesinambungan ini dapat dilacak kembali sampai masa kecil dan bahkan sampai ketika kita masih berupa janin dalam kandungan ibu. Bahkan sebelum masa pengandungan, arus kesadaran kita telah ada di tubuh yang lain.
Dengan menggunakan contoh garis bilangan, tengoklah ke kiri dari posisi nol, tidak ada angka pertama yang terkecil, dan tengoklah ke kanan, tidak ada angka terakhir yang terbesar, selalu bisa ditambahkan atau dikurangkan satu. Demikian pula, arus kesadaran kita tidak memiliki awal atau akhir. Kita semua sudah memiliki kelahiran lampau yang tak terhitung banyaknya, dan pikiran kita akan terus ada. Dengan memurnikan arus kesadaran, kita dapat membuat keberadaan kita pada masa yang akan datang menjadi semakin baik.

APA YANG MENYEBABKAN KELAHIRAN BERULANG?

Walaupun semua makhluk hidup memiliki benih ke-Buddha-an (potensi untuk menjadi Buddha), pikiran mereka selalu diliputi oleh ketidaktahuan sejak waktu yang tak berawal. Dari ketidaktahuan atau kegelapan batin, bersemailah ketamakan (keserakahan) dan kemarahan (kebencian), yang menyebabkan kita terus-menerus mendambakan kehidupan dan kenikmatan-kenikmatan semunya, sementara kita membenci atau menolak kematian dan hal-hal yang tidak menyenangkan. Setiap momen ketidaktahuan dihasilkan dari momen-momen pendahulunya yang tanpa awal. Meskipun ketidaktahuan tidaklah berawal, hal itu dapat diputus melalui pencapaian Kebijaksanaan dalam Pencerahan.

BAGAIMANA KELAHIRAN BERULANG TERJADI?

Indra penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan, perabaan, serta kesadaran, berfungsi aktif selama kita hidup. Ketika kita meninggal, indra-indra tersebut berhenti berfungsi dan terserap ke dalam kesadaran halus.
Kesadaran halus merekam jejak-jejak perbuatan yang pernah kita lakukan (Karma) dengan semua kecenderungan, kesukaan, kemampuan, dan karakteristik yang telah dikembangkan dan terkondisi selama kehidupan.
Setelah kematian, kesadaran halus ini meninggalkan tubuh, memasuki keadaan antara, dan terbangkitkan kembali dalam sel telur yang telah dibuahi dalam tubuh yang lain. Setelah kesadaran halus bergabung dengan tubuh baru pada masa pengandungan, kesadaran pengindraan dan kesadaran batin kasar muncul kembali, dan orang "baru" itu kembali melihat, mendengar, berpikir, dan sebagainya.
Kesadaran halus yang berpindah dari kehidupan yang satu ke kehidupan berikutnya adalah sebuah fenomena yang terus-menerus berubah. Hal ini bukanlah jiwa atau kepribadian yang nyata. Demikianlah seseorang terlahir kembali dan mengembangkan kepribadian yang terkondisi baik oleh karakteristik batin yang terbawa sejak sebelum lahir maupun oleh lingkungan yang baru. Kepribadian akan berubah dan termodifikasi oleh usaha sadar dan faktor-faktor pengkondisi seperti pendidikan, pengaruh orang tua, dan masyarakat. Pada saat kematian, kesadaran ini muncul kembali dalam sel telur baru yang sudah terbuahi.
Proses mati dan lahir kembali ini akan terus berlangsung sampai kondisi-kondisi yang menyebabkannya-yaitu keserakahan, kebencian, dan ketidaktahuan-terpadamkan. Ketika keadaan ini tercapai, alih-alih terlahir kembali, kesadaran mencapai suatu keadaan yang disebut Nirwana, terbebas dari segala penderitaan.

BAGAIMANA KESADARAN BERPINDAH DARI SATU TUBUH KE TUBUH LAINNYA?

Arus kesadaran kita ini seperti gelombang radio, yang merupakan energi yang dipancarkan dengan frekuensi yang berbeda-beda. Gelombang radio dipancarkan melalui angkasa, tertarik dan tertangkap oleh pesawat penerima dengan gelombang yang sama, dan disiarkan sebagai musik. Ini mirip dengan kesadaran. Pada saat kematian, energi batin melewati ruang, tertarik dan tertangkap oleh sel telur terbuahi. Sejalan dengan pertumbuhan embrio, energi tadi akan berpusat dalam jaringan otak, yang nantinya akan "menyiarkan" diri sebagai sebuah kepribadian baru.

APAKAH TERLAHIR KEMBALI ITU BAIK?

Gagasan Kelahiran Berulang bisa sangat melegakan karena gagasan ini menawarkan kesempatan untuk memperbaiki kekeliruan-kekeliruan yang telah kita perbuat dalam kehidupan, dan juga waktu untuk lebih jauh mengembangkan keahlian dan kemampuan yang telah kita pupuk dalam kehidupan ini. Jika kita belum berhasil mencapai Pencerahan dalam kehidupan ini, kita akan punya kesempatan untuk mencoba kembali pada kelahiran berikutnya. Jika kita telah melakukan kekeliruan dalam kehidupan ini, kita akan dapat belajar dari kekeliruan kita. Hal-hal yang tidak dapat kita lakukan atau capai pada kehidupan saat ini akan sangat mungkin dapat kita wujudkan dalam kehidupan selanjutnya.
Akhirnya, tujuan akhir dari umat Buddha adalah untuk mengakhiri roda Kelahiran Berulang-untuk terbebas dari siklus kelahiran dan kematian, yang merupakan penderitaan berulang. Atas dasar Welas Asih, seseorang yang telah terbebas juga dapat membantu menunjukkan jalan pembebasan bagi yang lain.

DAPATKAH KITA MENGINGAT KEHIDUPAN LAMPAU KITA?

Pikiran kita sudah terkaburkan oleh ketidaktahuan, sehingga kita sulit untuk mengingat kehidupan sebelumnya. Juga, banyak perubahan yang terjadi pada tubuh dan kesadaran kita pada saat kita mati dan lahir kembali, hal ini menyulitkan kita untuk mengingat. Tidak ingat tidaklah berarti bahwa suatu hal tidak pernah ada-bahkan kita kadang lupa di mana kita memarkir kendaraan kita! Bagaimanapun, sebagian orang mampu mengingat kehidupan lampau mereka melalui meditasi.

HARUSKAH KITA MENGETAHUI KEHIDUPAN LAMPAU KITA?

Yang lebih penting adalah bagaimana kita hidup dalam kehidupan yang sekarang ini. Mengetahui seperti apakah kita ini pada kehidupan lampau hanya berguna jika hal itu membantu membangkitkan tekad kita untuk menghindari perbuatan negatif atau untuk membebaskan diri dari Kelahiran Berulang. Yang penting adalah memurnikan perbuatan-perbuatan negatif kita yang terdahulu, berusaha untuk tidak menciptakan perbuatan negatif yang baru, dan mengerahkan daya upaya untuk mengembangkan potensi-potensi positif dan sifat-sifat baik kita.
Jika kita ingin mengetahui kehidupan kita yang sebelumnya, kita hanya perlu melihat keadaan kita saat ini. Jika kita ingin tahu kehidupan kita yang akan datang, kita hanya perlu melihat apa yang kita lakukan saat ini. Hal ini karena kehidupan kita yang sekarang adalah akibat dari tindakan kita pada masa lampau.
Kelahiran sebagai manusia merupakan suatu berkah, dan kita telah menciptakan sebabnya dengan hidup secara baik pada kehidupan lampau kita. Sebaliknya, kelahiran kita yang akan datang akan ditentukan oleh apa yang kita pikirkan, katakan, dan perbuat pada saat ini-dan batin kita mendorong semua tindakan ini. Jadi, kita bisa mendapat gambaran seperti apa kehidupan kita yang akan datang dengan melihat sikap dan tindakan kita pada saat ini, serta menilai apakah hal itu bersifat membangun atau merusak. Kita tidak perlu pergi ke peramal nasib untuk menanyakan apa yang akan terjadi pada diri kita-dengan mudah kita dapat melihatnya dengan menimbang jejak-jejak yang kita tinggalkan dalam arus kesadaran kita melalui pikiran, perkataan, dan perbuatan kita saat ini.

APA YANG MENENTUKAN KEADAAN KELAHIRAN KEMBALI KITA?

Faktor terpenting yang mempengaruhi di mana kita akan terlahir kembali dan kehidupan macam apa yang akan kita dapati adalah Karma-perbuatan-perbuatan batin dan jasmani yang didahului oleh kehendak. Bagaimana kita saat ini sangat ditentukan oleh bagaimana kita berpikir dan bertindak pada masa lampau. Begitu juga, bagaimana kita berpikir dan bertindak saat ini akan mempengaruhi apa jadinya kita pada masa yang akan datang.
Seseorang yang lembut dan penuh kasih cenderung terlahir kembali di alam surga atau sebagai manusia yang akan banyak merasakan pengalaman menyenangkan. Orang yang sangat kejam cenderung terlahir kembali di alam neraka atau sebagai manusia yang akan banyak merasakan pengalaman menyedihkan. Orang yang mengembangkan hawa nafsu, hasrat buruk, dan ambisi membara yang tak pernah terpuaskan cenderung terlahir sebagai hantu kelaparan atau sebagai manusia yang tersiksa oleh rasa tak pernah puas. Kebiasaan-kebiasaan batin apa pun yang dikembangkan saat ini akan berlanjut dalam kehidupan selanjutnya.

DAPATKAH KITA MENENTUKAN BAGAIMANA KITA AKAN TERLAHIR KEMBALI?

Ya, itulah sebabnya satu di antara Jalan Mulia Beruas Delapan adalah Usaha Benar. Hal itu tergantung dari ketulusan kita, seberapa besar daya yang kita kerahkan dan seberapa kuat kebiasaan kita. Sebagian orang menjalani kehidupan ini dengan begitu saja, di bawah pengaruh kebiasaan lampau mereka, tanpa berusaha untuk berubah. Orang seperti itu akan terus menderita apabila ia tidak mengubah kebiasaan negatifnya. Semakin lama kita membiarkan kebiasaan negatif, akan semakin sulit kebiasaan tersebut diubah.
Pengikut Buddha memahami hal ini dan mengambil setiap kesempatan untuk melenyapkan kebiasaan yang berakibat buruk dan untuk mengembangkan kebiasaan yang akan membawa kebahagiaan. Meditasi adalah salah satu teknik yang digunakan untuk mengubah pola kebiasaan batin seperti untuk berbicara atau menahan diri untuk tidak berbicara, bertindak atau menahan diri untuk tidak bertindak dalam cara-cara tertentu. Keseluruhan kehidupan Buddhis merupakan latihan untuk memurnikan dan membebaskan pikiran.

SEBUAH CONTOH KELAHIRAN KEMBALI

Jikalau pada kehidupan lampau Anda adalah orang yang berwatak sabar dan murah hati, kecenderungan tersebut akan bangkit kembali dalam kehidupan yang sekarang. Jika sifat-sifat itu diperkuat dan dikembangkan dalam kehidupan saat ini, mereka akan bangkit lebih kuat dan lebih nampak pada kehidupan selanjutnya. Hal ini berdasarkan pada fakta sederhana yang dapat diamati bahwa kebiasaan yang dibangun sejak lama cenderung sulit untuk ditinggalkan. Jika Anda penyabar dan murah hati, Anda cenderung tidak mudah terusik oleh orang lain, Anda tidak mendendam, orang-orang menyukai Anda, dan oleh kerena itu pengalaman-pengalaman Anda cenderung lebih membahagiakan.
Mungkin Anda datang ke dunia ini dengan kecenderungan untuk menjadi sabar dan murah hati dikarenakan kebiasaan batin Anda pada kehidupan yang lampau. Jika dalam kehidupan sekarang, Anda lalai untuk memperkokoh dan mengembangkan sifat-sifat itu, sifat-sifat tersebut berangsur-angsur akan melemah, luntur, dan bisa jadi akan benar-benar lenyap dalam kehidupan mendatang. Melemahnya kesabaran dan kemurahan hati dalam hal ini, membuka kemungkinan dalam kehidupan sekarang atau yang akan datang untuk bermunculannya sifat-sifat buruk, kemarahan, atau kekejaman yang sekaligus menciptakan pengalaman-pengalaman yang tidak menyenangkan.
Bagaimanapun juga, jika Anda datang dalam kehidupan ini dengan kecenderungan mudah marah dan tidak sabar, dan menyadari bahwa kebiasaan seperti itu hanya menimbulkan penderitaan, Anda dapat berusaha untuk menggantikannya dengan sifat-sifat yang positif. Jika Anda telah sepenuhnya menghapus sifat-sifat buruk itu, Anda akan terbebas dari penderitaan yang disebabkan oleh perangai suka marah dan tidak sabar. Jika Anda hanya mampu melemahkan kecenderungan itu, sifat-sifat tersebut akan bangkit kembali pada kehidupan selanjutnya, yang mana dengan usaha yang lebih tekun, sifat-sifat tersebut dapat dihapuskan sama sekali, membebaskan Anda dari akibat-akibat yang tidak menyenangkan.

APAKAH ADA BUKTI KASUS KELAHIRAN KEMBALI?

Bukan cuma ada bukti-bukti ilmiah yang mendukung kepercayaan Buddhis akan Kelahiran Berulang, teori ini adalah satu-satunya teori pasca-kehidupan yang didukung oleh bukti-bukti yang kuat. Selama 30 tahun terakhir, pakar-pakar parapsikologis telah mempelajari laporan-laporan mengenai orang-orang yang memiliki ingatan kuat akan kehidupan lampau mereka.
Sebagai contoh, di Inggris, seorang gadis berusia lima tahun menyatakan bahwa ia mampu mengingat "Ayah dan Ibunya yang lain" dan dia berbicara dengan jelas mengenai sesuatu yang mirip dengan kejadian-kejadian dalam kehidupan orang lain. Pakar parapsikologis diundang dan mereka menanyakan ratusan pertanyaan yang dijawab oleh gadis cilik ini. Dia bercerita bahwa dahulu dia tinggal di sebuah desa yang sepertinya berada di Spanyol. Dia menyebutkan nama desa tersebut, nama jalan tempat ia tinggal, nama para tetangga, dan rincian mengenai kehidupannya sehari-hari di sana. Dia juga menceritakan dengan sendu bahwa ia telah tertabrak mobil dan meninggal karena luka-lukanya dua hari kemudian. Ketika rincian-rincian ini diperiksa, para penyelidik menemukan bahwa hal-hal tersebut adalah persis adanya. Di Spanyol terdapat sebuah desa seperti yang telah disebutkan oleh gadis itu. Di sana juga terdapat rumah yang persis sama dengan yang dia gambarkan, berikut nama jalannya. Lebih lanjut, ditemukan fakta bahwa dahulu ada seorang wanita berumur 23 tahun yang tinggal di rumah tersebut dan meninggal lima tahun yang lalu karena tertabrak mobil. Nah, bagaimana mungkin seorang anak lima tahun yang tinggal di Inggris, yang sebelumnya tidak pernah pergi ke Spanyol, bisa mengetahui semua rincian tersebut? Dan tentu saja, ini bukanlah satu-satunya kasus tentang kelahiran kembali.
Sebagai contoh, Profesor Ian Stevenson dari Fakultas Psikologi Universitas Virginia telah menggambarkan lusinan kasus seperti ini di dalam buku-bukunya. Dia adalah seorang ilmuwan yang telah diakui, yang lebih dari 25 tahun mempelajari orang-orang yang mengingat kehidupan lampau mereka. Hal ini merupakan bukti yang sangat kuat bagi ajaran Buddha mengenai Kelahiran Berulang.

APA YANG DIJELASKAN OLEH KELAHIRAN BERULANG?

Karma dan Kelahiran Berulang menjelaskan banyak misteri yang "tak terpecahkan":
  • Ketidaksetaraan manusia dan berbagai pengalamannya (bahkan saudara kembar pun mempunyai perangai yang berbeda).
  • Bakat orang-orang genius dan anak ajaib.
  • Pemunculan spontan naluri suka dan tidak suka pada bayi.
  • Perbedaan intelektual antara orang tua dengan anak mereka.
  • Ledakan emosi yang mendadak dan perubahan kepribadian.
  • Kematian mendadak dan perubahan nasib yang tak terduga.

APAKAH PARA ILMUWAN PERCAYA AKAN KELAHIRAN BERULANG?

Thomas Huxley, yang berjasa atas masuknya ilmu pengetahuan ke dalam kurikulum sekolah di Inggris pada abad ke-19, ilmuwan pertama yang mendukung teori Darwin, percaya bahwa Kelahiran Berulang adalah gagasan yang sangat masuk akal. Dalam bukunya yang terkenal, "Evolution and Ethics and other Essays", ia mengatakan:
"Doktrin transmigrasi, baik menurut Brahmanisme maupun Buddhisme, menawarkan cara untuk menyusun pembuktian yang masuk akal mengenai hubungan alam semesta dengan manusia. Sampai sekarang, doktrin ini tidak kalah masuk akalnya dengan dalil-dalil yang lain. Tak seorang pun kecuali pemikir yang gegabah akan menolak gagasan tersebut karena begitu melekatnya pada kemustahilan. Seperti halnya doktrin evolusi, doktrin transmigrasi juga berakar pada dunia nyata dan didukung argumen yang kuat yang mampu memenuhi tuntutan tersebut."
Profesor Julian Huxley, ilmuwan Inggris ternama lainnya, yang pernah menjabat Direktur Jenderal UNESCO yakin bahwa Kelahiran Berulang selaras dengan pemikiran ilmiah. Ia mengatakan:
"Tak seorang pun menyangkal bahwa ada suatu kekuatan, yang tetap hidup, yang terpancar pada saat kematian, ibarat gelombang berisi pesan yang disiarkan oleh alat pemancar yang bekerja dengan cara tertentu. Namun, harus diingat bahwa gelombang tersebut hanya akan berubah menjadi pesan lagi jika ada kontak dengan susunan materi baru, yaitu alat penerima/mesin radio. Demikian pula halnya dengan kemungkinan asal-usul unsur batin dalam diri kita. Unsur tersebut tidak akan bisa mewujudkan pikiran dan perasaannya, kecuali jika 'terwujud lagi' dengan cara tertentu. Dalam kasus ini, 'kematian', sejauh yang bisa dilihat orang, bukanlah apa-apa, kematian hanyalah pola-pola yang berbeda yang mengembara dalam ruang, sampai... mereka kembali, dengan cara berkontak dengan sesuatu yang bekerja sebagai alat penerima bagi pikiran."
sumber;Ehipassiko Foundation

Tidak ada komentar:

Posting Komentar