Kamis, 29 Maret 2012







          Saat ini, satu hal yang paling aku benci selain tampangku yang terasa pas-passan (menurutku). sesuatu yang  sangat setia menyertai untuk selalu menghiasi wajahku.

Benda satu ini selalu membuatku jengkel. Memang tidak besar tapi kadangkala dia mengajak teman-temannya untuk nangkring di wajahku, dan rasanya sungguh-sungguh menggangu. Teman yang tidak aku undang ini namanya jerawat.

         Wajahku sudah pas-pasan (menurutku), ditambah jerawat di atasnya. Dengan semua hal ini lengkaplah sudah penderitaanku. Mungkin bagi remaja sekarang jerawat ini tidak begitu bermasalah, karena banyak dokter kulit yang tersedia, tapi bagiku, jerawat ini tetap termasuk sebuah masalah yang bisa disebut musibah.

Pertama rasanya jerawat-jerawat ini tidak begitu banyak, terakhir mereka menyerbu wajahku dengan cukup ganas. Ada yang tanpa malu-malu nangkring di pipiku, ada yang nemplok di jidatku. Bahkan yang paling kurang ajar ada yang berani bertengger  di atas hidungku.

         Itulah yang membuat ku kehilangan kesabaran,Tanpa berpikir panjang lagi dan tanpa berniat mencari solusi untuk berdamai dengan mereka, kusingkirkan dan bersikap perang dengan mereka. Dengan gamas kupencetlah jerawat yang kurang ajar itu dengan semangat. Sambil menahan sakit sampai keluar air mata,musuhku ini tetap kupencet sampai hilang. 

Itu pikiranku, Tapi apa hacur?, ternyata jerawat itu berhari-hari tetap nangkring  dengan setia di sana. Bahkan semakin besar dan semakin bayak. Terakhir jerawat tersebut bahkan menjadi sebuah bisul di situ. Wah, lengkap sudah penderitaanku. 

Jika diperhatikan apa yang terjadi pada diriku adalah hal yang sangat wajar. Aku adalah seorang remaja, hormon pertumbuhanku mulai berubah. Dan jerawat adalah salah satu hal yang menyertainya. 

        Biasanya jerawat-jerawat itu suka hilang dengan sendirinya jika dibiarkan beberapa hari kemudian. Walaupun akan datang yang baru, tapi sesungguhnya mereka hanya numpang lewat saja. Dan semua itu adalah hal yang alami.


 Tapi, pikiranku lah yang membuat para jerawat itu adalah musuh utamaku. memang benar apa yang sering di katakan oleh para bijaksana. bila kita melawan musuh dengan kebencian maka tidak akan selesai, malah sebaliknya ia akan semakin memusuhi kita.  menghadapi hal semacam itu seharusnya dengan cinta kasih. 

dengan adanya hal semacam itu saya mempunyai suatu kesimpulan;      
  
        semua yang ada di kehidupan kita ini sesungguhnya adalah netral,  dan kitalah yang membuatnya penting atau tidak penting. Kadangkala faktor prioritas ini bisa ke arah negatif dan positif tergantung bagaimana kita memandangnya. 

Adalah sebuah kebahagiaan bisa menerima hidup ini sebagaimana apa adanya. Karena hal yang terlihat buruk sesungguhnya itu bukanlah hal yang terburuk.

  Masalah besar harus kita kecilkan, masalah kecil harus kita hilangkan. maka kebahagiaan akan selalu menyertai kita. 

 salam metta.
 
 semoga semua makhluk turut berbahagia

"HAPPY MOMENT,HAPPY IN DHAMMA". 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar