Bagaimana Mencari Kebenaran
Sebuah rangkuman dari Kalama Sutta (Dasar
Penyelidikan Bebas), sebuah panduan untuk mencari
Kebenaran secara bijaksana, sebagaimana diajarkan oleh
Buddha:
Penyelidikan Bebas), sebuah panduan untuk mencari
Kebenaran secara bijaksana, sebagaimana diajarkan oleh
Buddha:
Semasa hidup-Nya, Buddha pernah datang ke desa yang
dihuni oleh orang-orang Kalama. Suku Kalama termasuk
kelompok orang yang paling cerdas dan cendekia di India.
Mereka pergi untuk bertanya kepada Buddha, "Bagaimana
kami tahu bahwa apa yang Anda ajarkan itu benar? Semua
guru spiritual lain (ada lebih dari 60 kepercayaan agama
pada masa itu) datang menyatakan bahwa hanya apa yang
mereka ajarkan sajalah yang benar, bahwa semua ajaran lain
tidaklah benar."
dihuni oleh orang-orang Kalama. Suku Kalama termasuk
kelompok orang yang paling cerdas dan cendekia di India.
Mereka pergi untuk bertanya kepada Buddha, "Bagaimana
kami tahu bahwa apa yang Anda ajarkan itu benar? Semua
guru spiritual lain (ada lebih dari 60 kepercayaan agama
pada masa itu) datang menyatakan bahwa hanya apa yang
mereka ajarkan sajalah yang benar, bahwa semua ajaran lain
tidaklah benar."
Menanggapi hal tersebut, Buddha tersenyum lembut dan
menjawab:
menjawab:
- Janganlah percaya begitu saja pada apa yang kalian
- dengar hanya karena kalian telah mendengar hal itu sejak lama.
- Janganlah mengikuti tradisi secara membuta hanya
- karena hal itu telah dipraktikkan sedemikian secara
- turun-temurun.
- Janganlah cepat terpancing desas-desus.
- Janganlah meyakini segala sesuatu hanya karena hal itu
- sesuai dengan kitab suci kalian.
- Janganlah membuat asumsi-asumsi secara bodoh.
- Janganlah tergesa-gesa menarik kesimpulan berdasarkan
- apa yang kalian lihat dan dengar.
- Janganlah terkecoh oleh penampakan-penampakan luar.
- Janganlah berpegang kuat pada pandangan atau gagasan
- apa pun hanya karena kalian menyukainya.
- Janganlah menerima segala sesuatu yang kalian pandang
- masuk akal sebagai fakta.
- Janganlah meyakini segala sesuatu hanya karena rasa
- hormat dan segan kepada guru-guru spiritual kalian.
Seyogianya kalian bisa mengatasi pendapat dan kepercayaan.
Kalian bisa menolak segala sesuatu yang mana jika diterima
dan dijalankan menyebabkan meningkatnya kemarahan
(kebencian), keserakahan (nafsu keinginan), dan kegelapan
batin (pandangan salah). Pengetahuan bahwa kalian marah,
serakah, atau gelap batin tidak bergantung pada kepercayaan
atau pendapat. Ingatlah bahwa kemarahan, keserakahan,
dan kegelapan batin merupakan hal-hal yang tercela di
seluruh dunia. Mereka tidak bermanfaat dan semestinya
dihindari.
Kalian bisa menolak segala sesuatu yang mana jika diterima
dan dijalankan menyebabkan meningkatnya kemarahan
(kebencian), keserakahan (nafsu keinginan), dan kegelapan
batin (pandangan salah). Pengetahuan bahwa kalian marah,
serakah, atau gelap batin tidak bergantung pada kepercayaan
atau pendapat. Ingatlah bahwa kemarahan, keserakahan,
dan kegelapan batin merupakan hal-hal yang tercela di
seluruh dunia. Mereka tidak bermanfaat dan semestinya
dihindari.
Sebaliknya, kalian bisa menerima segala sesuatu yang mana
jika diterima dan dijalankan membawa pada Cinta Kasih
tanpa syarat, kebercukupan, dan Kebijaksanaan. Hal-hal ini
memungkinkan kalian pada setiap waktu dan tempat untuk
mengembangkan pikiran yang bahagia dan penuh damai.
Oleh karena itu, mereka yang bijaksana menjunjung Cinta
Kasih tanpa syarat, kebercukupan, dan Kebijaksanaan.
jika diterima dan dijalankan membawa pada Cinta Kasih
tanpa syarat, kebercukupan, dan Kebijaksanaan. Hal-hal ini
memungkinkan kalian pada setiap waktu dan tempat untuk
mengembangkan pikiran yang bahagia dan penuh damai.
Oleh karena itu, mereka yang bijaksana menjunjung Cinta
Kasih tanpa syarat, kebercukupan, dan Kebijaksanaan.
Hal ini seyogianya menjadi kriteria kalian mengenai apa
yang merupakan Kebenaran dan apa yang bukan; mengenai
apa yang merupakan praktik spiritual dan apa yang bukan."
yang merupakan Kebenaran dan apa yang bukan; mengenai
apa yang merupakan praktik spiritual dan apa yang bukan."
Mendengar itu, orang-orang Kalama terpuaskan dan dengan
hati dan pikiran yang terbuka, menganut semangat
penyelidikan bebas, mendengarkan, bertanya, dan menerima
ajaran Buddha dengan sepenuh hati.
hati dan pikiran yang terbuka, menganut semangat
penyelidikan bebas, mendengarkan, bertanya, dan menerima
ajaran Buddha dengan sepenuh hati.
sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar