Senin, 01 Oktober 2012



Bagaimana Mencari Kebenaran


              Sebuah rangkuman dari Kalama Sutta (Dasar 

Penyelidikan Bebas), sebuah panduan untuk mencari 

Kebenaran secara bijaksana, sebagaimana diajarkan oleh 

Buddha:
Semasa hidup-Nya, Buddha pernah datang ke desa yang 

dihuni oleh orang-orang Kalama. Suku Kalama termasuk 

kelompok orang yang paling cerdas dan cendekia di India. 

Mereka pergi untuk bertanya kepada Buddha, "Bagaimana 

kami tahu bahwa apa yang Anda ajarkan itu benar? Semua 

guru spiritual lain (ada lebih dari 60 kepercayaan agama 

pada masa itu) datang menyatakan bahwa hanya apa yang 

mereka ajarkan sajalah yang benar, bahwa semua ajaran lain

 tidaklah benar."
Menanggapi hal tersebut, Buddha tersenyum lembut dan 

menjawab:
  1. Janganlah percaya begitu saja pada apa yang kalian 
  2. dengar hanya karena kalian telah mendengar hal itu sejak lama.
  3. Janganlah mengikuti tradisi secara membuta hanya 
  4. karena hal itu telah dipraktikkan sedemikian secara 
  5. turun-temurun.
  6. Janganlah cepat terpancing desas-desus.
  7. Janganlah meyakini segala sesuatu hanya karena hal itu 
  8. sesuai dengan kitab suci kalian.
  9. Janganlah membuat asumsi-asumsi secara bodoh.
  10. Janganlah tergesa-gesa menarik kesimpulan berdasarkan 
  11. apa yang kalian lihat dan dengar.
  12. Janganlah terkecoh oleh penampakan-penampakan luar.
  13. Janganlah berpegang kuat pada pandangan atau gagasan
  14.  apa pun hanya karena kalian menyukainya.
  15. Janganlah menerima segala sesuatu yang kalian pandang 
  16. masuk akal sebagai fakta.
  17. Janganlah meyakini segala sesuatu hanya karena rasa 
  18. hormat dan segan kepada guru-guru spiritual kalian.
Seyogianya kalian bisa mengatasi pendapat dan kepercayaan.

 Kalian bisa menolak segala sesuatu yang mana jika diterima

 dan dijalankan menyebabkan meningkatnya kemarahan 

(kebencian), keserakahan (nafsu keinginan), dan kegelapan 

batin (pandangan salah). Pengetahuan bahwa kalian marah, 

serakah, atau gelap batin tidak bergantung pada kepercayaan

 atau pendapat. Ingatlah bahwa kemarahan, keserakahan, 

dan kegelapan batin merupakan hal-hal yang tercela di 

seluruh dunia. Mereka tidak bermanfaat dan semestinya 

dihindari.
Sebaliknya, kalian bisa menerima segala sesuatu yang mana 

jika diterima dan dijalankan membawa pada Cinta Kasih 

tanpa syarat, kebercukupan, dan Kebijaksanaan. Hal-hal ini 

memungkinkan kalian pada setiap waktu dan tempat untuk 

mengembangkan pikiran yang bahagia dan penuh damai. 

Oleh karena itu, mereka yang bijaksana menjunjung Cinta 

Kasih tanpa syarat, kebercukupan, dan Kebijaksanaan.
Hal ini seyogianya menjadi kriteria kalian mengenai apa 

yang merupakan Kebenaran dan apa yang bukan; mengenai 

apa yang merupakan praktik spiritual dan apa yang bukan."
Mendengar itu, orang-orang Kalama terpuaskan dan dengan 

hati dan pikiran yang terbuka, menganut semangat 

penyelidikan bebas, mendengarkan, bertanya, dan menerima

 ajaran Buddha dengan sepenuh hati.
sumber: Ehipassiko Foundation

Tidak ada komentar:

Posting Komentar